Rabu, 22 April 2015

Menghindari Penipuan Online dan Skema Bisnis Tipu-Tipu dan Ponzi

Menghindari Penipuan Online dan Skema Bisnis Tipu-Tipu
Menghindari Penipuan Online dan Skema Bisnis Tipu-Tipu ~  Kasus penipuan online masih sering terjadi, dan korban bisa siapa saja dari ibu rumah tangga biasa, Mahasiswa, karyawan, Pelajar sampai orang yang melek internetpun bisa terjadi.
Informasi terakhir adalah penipuan dengan ponsel pre-order yang merugikan korban hingga miliaran rupiah. Pelakunya adalah Sayidina, seorang ibu rumah tangga dari Bandung. menurut sumber - Metrotvnews

Bagaimana untuk menghindarinya? Kami meminta Alfons Tanujaya dari Vaksin.com melihat hal ini dengan hati-hati. Anda dapat melihat pesan di bawah :

Penipuan Online ala Ponzi dalam PO Pre Order HP
Berharap iPhone terbang di langit, Mito di tangan dilepaskan

Masyarakat Indonesia, terutama para usahawan yang bergerak di bidang jual beli telepon seluler belakangan ini digemparkan oleh penipuan yang memanfaatkan media online Facebook dalam menjaring calon korbannya dan disinyalir menimbulkan kerugian sampai ratusan miliar rupiah.

Penipuan yang satu ini lebih canggih dari pada penipuan toko online abal-abal, mengingat nominal penipuan yang fantastis: antara lima juta rupiah sampai dengan miliaran rupiah per korban. Tentunya cukup mengejutkan kalau ada penipuan transaksi online yang korbannya per orang mencapai miliaran rupiah namun tidak terekspose.

Wong penipu yang jualan sepeda Fixie bekas saja sampai masuk koran dan berita online. Agak sulit juga membayangkan ada orang yang belanja online bisa tertipu sampai miliaran rupiah, apa dia membeli Lamborghini yang suratnya bodong dan dengan naifnya mentransfer uang miliaran ke penjual online, rasanya kasusnya tidak sesimpel itu.

Untuk melihat lebih jauh, Vaksincom melakukan sedikit investigasi dan membuat artikel ini, supaya para pengguna internet Indonesia tidak mudah tertipu dan tergiur oleh janji-janji harga murah; yang kalau toko online abal-abal menggunakan taktik hit and run, sekali tipu langsung kabur.

Kalau yang ini menggunakan taktik cheat and run. Bedanya cheat and run adalah korbannya dipancing terlebih dahulu dan benar-benar mendapatkan barang yang dijanjikan yang akan memberikan untung fantastis. Lalu, setelah korbannya percaya dan merasa keuntungan besar sudah di depan mata, sehingga mengalami gelap mata.

Tentu, logika sudah tidak bekerja dan segala harta benda pun dipertaruhkan untuk mendapatkan keuntungan besar. Bukannya keuntungan besar yang didapatkan, tetapi semua modalnya hilang karena dia sudah menjadi korban skema Ponzi.

Pre-Order Handphone
Kalau ditanyakan hari ini, bisnis apa yang jaringan distribusi dan permintaannya bisa mengalahkan bisnis rokok ? Mungkin banyak orang yang akan bingung menjawab karena bisnis rokok yang berhasil mencetak banyak konglomerat di Indonesia memiliki pasar dan distribusi yang sangat luar biasa besar.

Tetapi karena perkembangan zaman, rupanya ada permintaan yang sangat tinggi pada suatu produk (jasa) dan bisa mengalahkan rokok. Jawabannya tidak lain adalah produk komunikasi atau seluler.

Tidak seperti rokok yang memiliki peminat terbatas, perangkat komunikasi memiliki peminat lebih luas. Karena merupakan salah satu kebutuhan dasar dan tidak mengganggu kesehatan --kecuali kesehatan kantong jika terlalu boros pulsa-- maka pasar seluler di Indonesia memiliki ukuran yang sangat luar biasa.

Menurut data terbaru dari Kominfo di tahun 2014, jumlah populasi telepon seluler di Indonesia ada sebanyak 270 juta perangkat. Bahkan, jumlahnya lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia, artinya banyak orang kaya di Indonesia yang memiliki lebih dari satu perangkat seluler.

Hal ini tentu saja membuat bisnis seluler tumbuh pesat, baik yang berjualan pulsa yang secara de facto lebih banyak jaringannya dari penjual rokok ataupun penjual perangkat seluler. Harga perangkat seluler pun sangat kompetitif dan margin keuntungan toko handphone dari setiap perangkat HP yang dijualnya sangat kecil, di bawah 3 % dari harga modal distributor.

Tentunya, kalau ada HP dengan harga miring akan langsung disambar oleh penjual karena tingginya permintaan atas HP ini. Hal inilah yang mengilhami beberapa pelaku distribusi seluler menggunakan skema Ponzi menawarkan HP dengan harga miring.

Praktik standar yang digunakan adalah memberikan diskon besar sampai dengan 50 % dari harga resmi distributor dengan sistem Pre-Order, di mana calon pembeli harus memberikan uang tanda jadi dalam jumlah tertentu. Saat waktu Pre-Order sudah tiba, maka HP akan dikirimkan, setelah pembeli mengirimkan uang sisanya.

Sebagai gambaran, tabel 1 dibawah adalah harga penawaran yang diberikan dalam praktek Ponzi ini. Dalam tabel terlihat bahwa harga PO (Pre Order) yang ditawarkan jauh lebih murah dari harga pasar, dan bahkan lebih murah dari harga modal distributor.

Namun syarat Pre-Order ini adalah barang tidak akan langsung di dapatkan dan harus menunggu, dan selama menunggu, peminat harus mengirimkan uang DP untuk Pre Order. (lihat tabel 1)



Tabel 1, Contoh penawaran Pre Order Seluler Ponzi

Guna menjaring lebih banyak korban, distributor yang sudah menjalankan usahanya dari tahun 2009 ini sampai membuat satu Fan Page di Facebook dan hal ini terbukti efektif karena berhasil menjaring korban dari seluruh Indonesia.

Lalu, bagaimana ceritanya sampai ada korban yang tertipu sampai ratusan juta dan miliaran ?

Teknik Ponzi digunakan guna meyakinkan korbannya akan bonafiditas distributor. Korban yang melakukan Pre-Order akan dikirimi barang sesuai pesanannya pada saat waktu Pre-Order jatuh tempo.

Dalam kasus ini, seperti pengakuan pelaku, dia melakukan teknik "galob tulob" alias gali lobang tutup lobang. Jadi untuk memenuhi order dari PO terdahulu, dia menggunakan uang DP dari PO yang sekarang. Penerima barang akan makin bernafsu dan menggandakan order PO-nya.

Secara tidak langsung, korbannya akan terjerumus makin dalam, membayangkan keuntungan tidak wajar yang berlimpah banyak korban yang gelap mata. ibarat nyaleg, mereka menggunakan uang tabungan keluarga, menjual harga benda sampai meminjam kepada rentenir karena menurut hitung-hitungan keuntungan lebih besar di depan mata.

Namun sesuai hukum skema Ponzi, pada satu titik dimana uang dari peserta baru tidak ada lagi, maka penyelenggara Ponzi akan tidak mampu membayar keuntungan yang dijanjikan. Dalam hal ini, uang untuk membeli HP murah sudah tidak ada, dan terjadilah ledakan korban Ponzi PO HP ini.

Pelaku memang berhasil ditangkap pihak yang berwenang dan sedang menjalani proses hukum, namun dapat dipastikan kerugian yang diderita oleh korban akan sulit kembali.

Cerdas berbisnis
Belajar dari kasus di atas, para pelaku ekonomi di Indonesia harusnya bisa peka dan cerdas dalam menjalankan bisnisnya. Kalau ada keuntungan yang luarbiasa di depan mata bagi semua orang, mengapa si penyedia produk / jasa tidak memanfaatkan sendiri saja dan dia menjadi kaya raya.

Kok, malah dibagi-bagi ke banyak orang? Tentunya hal ini menjadi pertanyaan besar. Namun psikologi manusia memang bermain di sini, rekayasa sosial atas kelemahan manusia yang dijanjikan mendapatkan keuntungan besar dengan mengorbankan harta bendanya.

Ibarat kata pepatah, berharap iPhone terbang di langit, Mito di tangan dilepaskan. Jangan mudah tergiur dengan HP harga murah yang tidak masuk akal, kemungkinannya hanya 3:

Barang curian
Barang palsu / refurbish-an
Barang Ponzi-an

Jika Anda mencurigai adanya skema Ponzi dan ingin membantu rekan-rekan supaya tidak menjadi korban, silahkan informasikan ke info@vaksin.com.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar pada Artikel Menghindari Penipuan Online dan Skema Bisnis Tipu-Tipu dan Ponzi